Jumat, 25 Oktober 2013

Strategi - Pertarungan Promosi


Strategi Marketing - PERTARUNGAN IKLAN NGGA ADA YANG MENANG

Media massa tengah dihujani oleh persaingan bebas antar pemain produk di segmen yang sama. Seperti yang anda lihat di atas. Apakah pertarungan tersebut menguntungkan..? Sekilas terlihat tidak sehat karena saling menjatuhkan. Tapi pertanyaannya, mengapa kok terus-terusan ditanggapin ya..? Apakah ejekannya berpengaruh ke omset penjualan?

Mari kita lihat dari kajian dibawah ini:

Iklan tersebut diatas justru malah mengundang banyak perhatian, karena banyak orang menikmati pertarungan.

Anda senang dengan film action? Atau senang menikmati pertandingan tinju, sepak bola dll.. bertarung iklan bukan berarti mencari menang dan kalahnya, karena sudah pasti tidak akan menang dan tidak ada kalah. Lagian yang ejekannya paling keras pun tidak akan dapat piala walikota.



Justru iklan tersebut saling mengangkat, karena diperhatikan banyak orang. Coba bayangkan kalau iklannya sendirian dan tidak ada yang mengejek atau yang diejek, orang cenderung tidak tertarik untuk memfokuskan bola matanya.

Sekilas kesannya menjatuhkan, tapi sebenarnya malah mengangkat namanya.. ya.. kan jadi malah dilihat orang dan semakin terkenal mau negatif ataupun positif.. tentunya orang punya pilihan masing-masing.

Buktinya, iklan yang diejek juga punya omset besar juga.

Kisah koplo yang terkenal 

Jadi inget kisah waktu saya masih sekolah SMP, saya punya temen yang sering dipanggil “koplo” (artinya: goblok banget). Orangnya ga pernah marak kalau diejek, makanya dipanggil koplo. Tapi, dia baik dan yang pasti terkenal, karena dari 2000 siswa pada saat itu ya cuman dia yang mau dipanggil koplo.. hehe, hebatnya lagi apa.. temen ceweknya banyak banget. Masih inget betul saya, dia dikerumuni cewek-cewek bercanda ketawa-ketiwi bikin iri yang lain, bahkan tidak jarang jadi comblang temen-temennya yang susah cari pacar.

Ya.. karena stok temen ceweknya banyak banget, dari yang mukanya asal-asalan sampai yang cantik jelita.

Tukul jadi kaya karena diejek 
Mungkin anda juga sering nonton bukan “empat mata” dengan presenter yang fenomenal dengan nama beken “Tukul Arwana”. Coba perhatikan apa istimewanya seorang Tukul? Yang sanggup meraup milyaran rupiah dari talkshow-nya.

keistimewaanya adalah: Tukul ngga pernah marah meskipun diejek didepan orang sedunia. Siapapun ikut ngejek mulai dari dua cewek pendampingya, kru-kru nya, pemain bandnya, bintang tamunya dan yang paling heboh bahkan dia sendiri sering mengejek dirinya. Setiap saat bibirnya dijadikan bahan ejekan yang dapat menghibur siapapun penontonya.

Ya.. acara Bukan Empat mata memang sebetulnya ajang untuk mengejek kondisi Tukul..jujur saya salut, rating acaranya terus diurutan atas, mengundang banyak pemirsa dan yang pasti pengiklan yang menginginkan target yang besar.



Timnas melawan Malaysia mengundang jutaan pemirsa 
Tentu saja dalam hal ini menang kalah dan skor pertandingan menjadi sorotan penting bagi para pendukung masing-masing negara. Tapi bukan itu yang akan saya bahas, melainkan daya tariknya. Setelah sekian lama persepakbolaan Indonesia tidak terlalu dipertimbangkan oleh dunia luar.. tapi sekarang mulai kelihatan taringnya. Terlepas dari menang kalah maupun skornya, terlihat dari keseriusan managemen PSSI yang semakin banyak merekrut pemain yang “good looking” (tentu dengan presetasi yang dahsyat).

Bagaimanapun juga masyarakat menyambutnya dengan antusiasme yang tinggi, dan menanam rasa banga yang luar biasa pada saat negaranya bisa mengirim petarung-petarung ke dunia persepakbolaan yang lebih profesional di negara tetangga.

Mengapa pertandingan melawan Malaysia menjadi sorotan yang luar biasa, tentunya kita semua tahu, sejak jaman dahulu dua bangsa ini jarang akur, mulai dari kasus TKW yang dianiaya, Manohara, dan sederet permasalahan hankam yang agak ditutup-tutupi selama ini.

Masyarakat Indonesia sepertinya tidak sabar pada saat-saat pertempuran sepak bola ini dipersiapkan, seolah berkata “ayo.. kalau berani bertarung secara profesional” gitu..

Hmm.. dendam kesumat yang dilampiaskan lewat sepakbola, kita bisa lihat betapa antusiasnya masyarakat dari kedua belah pihak saling berusaha mensupport tim kesayangannya.

Poin pentingnya adalah, pertarungan yang terjadi selama ini, terakumulasi dan menjadi perhatian publik dalam skala nasional dan “mengundang banyak iklan”.. hehe..

Ya.. tarung sih tarung tapi jangan lupa sisi komersilnya juga harus naik dong.. namanya juga usaha..

Pertarungan iklan mengundang penasaran..

Dalam benak saya sering terlintas.. “ntar mbales pakai apa lagi ya..” semakin sengit berbalas ejekan, maka semakin seru pertarunganya dan semakin besar rasa penasaran.. setelah ini apa lagi ya.

Mirip telenovela di akhir bagian ada tulisannya BERSAMBUNG, rasa nyesel, campur pengentahu yang mendalam meliputi para pemirsanya.

Provider saling bersaing harga, fasilitas, bonus bicara, sms, internet dll.. sedangkan produsen sepeda motor saling bersaing kecepatan, efisiensi bbm, model dll.

Sisi negatifnya memang terkesan kekanak-kanakan, tapi positifnya mereka akan selalu meningkatkan kualitas masing-masing produk.

Microsoft vs Apple 
Bill Gates (Microsoft Crop.) dan Steve Job (Apple Inc.) ternyata juga merupakan pesaing sejak lama yang saling jegal. Saling curi informasi sejak jaman komputer jadul di Amerika. Mereka berdua di jaman itu saling berlomba menciptakan hal baru demi memenuhi selera pasar di bidang home computer.

Efek positifnya ternyata mereka saling curi dan mengembangkan ide-ide dari pesaingnya untuk menjadi nomor satu dibidangnya. Ya... tentunya komputer yang kita gunakan saat ini adalah hasil pengembangan dari pertarungan sengit tersebut.

Ide gila yang mungkin bisa anda terapkan

Apakah pernah terbayangkan di benak anda untuk menghubungi pesaing utama anda dan mengajukan kerjasama pasang iklan berdampingan, atau satu billboard dua perusahaan (tentunya dengan biaya patungan) kan jadi lebih murah..

Daripada sewa sendiri-sendiri mending jalin kerjasama dan saling mengkritik..hehe.. kalau berani sih. Tapi menurut saya cara ini sebaiknya untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.. yang masih ragu untuk keluar modal besar di periklanan.

Saling ejek (seperti yang disampaikan diatas) ternyata tidak selamanya akan menjatuhkan.. apalagi kalau ejekanya diskenario dulu oleh kedua belah pihak. Jadi lebih menarik bagi konsumen.. dan sangat menarik perhatian mereka.

Hmm.. hanya kalau anda berani dikritik untuk kemajuan perusahaan anda..

Salam Interpreneur INDONESIA
Abdul-latif  |  www.abdul-latif.com

0 komentar:

Posting Komentar